Kali ini kita akan membahas mengenai beberapa jenis makanan yang memiliki efek dapat menurunkan atau memperburuk kondisi kesuburan wanita. Kehamilan adalah hal yang didambakan oleh setiap pasangan. Namun, kesuburan juga dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Baik organ reproduksi, hormon hingga makanan.
Berbeda dengan zaman
dahulu, makanan saat ini dapat dikonsumsi secara praktis dan instan. Sejumlah
kandungan didalamnya pun dipercaya mampu mempengaruhi kesuburan perempuan
maupun laki-laki.
Maka dari itu, mari kita
hindari 10 jenis makanan sehari-hari yang rentan menyebabkan kegagalan ovulasi
atau jadi pemicu infertilitas. Apa saja?
1. Makanan yang Terlalu Mmanis dan Terlalu Asin
Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik,
termasuk juga makanan yang terlalu banyak mengandung gula atau garam, sebab hal
tersebut bisa membuat seorang wanita sulit memiliki keturunan.
2. Alkohol
Wanita yang sering
mengkonsumsi minuman beralkohol memiliki risiko infertilitas ovulasi yang
hampir 50 persen lebih tinggi daripada wanita yang tidak minum alkohol. Ahli
bedah akupunktur Randine Lewis menyatakan bahwa alkohol menghalangi kemampuan
hati untuk memetabolisme hormon. Sebagian besar infertilitas ovulasi termasuk
ketidak-seimbangan hormon yang diperparah oleh penyumbatan hati.
3. Produk susu rendah lemak
Dr. Jorge Chavarro,
asisten profesor kedokteran di Universitas Harvard dan rekan penulis mengatakan
bahwa wanita yang banyak mengonsumsi produk susu rendah lemak menghadapi risiko
infertilitas ovulasi lebih tinggi 85 persen dibandingkan wanita yang hanya
mengonsumsi sedikit atau tanpa produk susu rendah lemak.
4. Makanan kalengan
Penelitian oleh John
Meeker, dkk. yang berafiliasi dengan Universitas Michigan ini menemukan bahwa
pria yang terpapar bisphenol-A (BPA) dalam jumlah besar, yaitu bahan kimia yang
digunakan dalam pembuatan makanan kaleng, memiliki jumlah sperma sekitar 23
persen lebih rendah.
5. Kafein
Studi Kasus di Denmark
menunjukkan bahwa kafein dalam cola dapat menyebabkan pria cenderung memiliki
jumlah sperma yang hampir 30 persen lebih rendah daripada yang tidak minum
cola. Menurut ahli kandungan Dr. Niels Lauersen, penelitian menunjukkan bahwa
kafein meningkatkan pergerakan sperma dan terlalu banyak gula dapat menyebabkan
resistensi insulin, yang mengganggu kesuburan.
6. Asam lemak trans
Penelitian oleh J.E.
Chavarro, dkk. menemukan bahwa pria dengan konsentrasi tinggi asam lemak trans
dalam air mani mereka memiliki sperma 96 persen lebih sedikit dibandingkan pria
dengan konsentrasi rendah asam trans-lemak dalam air mani mereka. Asam lemak
trans biasanya ditemukan pada makanan cepat saji, makanan kemasan, makanan
beku, dan junk food, dan panggang.
7. Makanan berbasis kedelai
Pria yang mengkonsumsi
makanan berbasis kedelai dalam jumlah besar menghasilkan sperma 32 persen lebih
sedikit per mililiter. Meskipun wanita menopause menemukan makanan berbasis kedelai
sangat membantu karena efek estrogenik yang ringan namun sebaliknya dapat
membahayakan kesuburan pria, demikian menurut Dr. Lauersen.
8. Kandungan lemak jenuh
Makanan lemak jenuh juga
bisa menyebabkan kemandulan di kalangan wanita. Cokelat, kelapa kering,
mentega, keju, minyak terhidrogenasi seperti kelapa sawit, dan minyak kelapa sedikit
mengandung lemak jenuh.
9. Daging mentah
Hindari daging dan telur
mentah atau setengah matang dan untuk mencegah infertilitas, karena makanan ini
bisa terinfeksi salmonella yang menyebabkan infertilitas pada wanita.
10. Kekurangan zat besi non-heme
Menurut penelitian oleh
J.E. Chavarro, dkk., wanita yang mengkonsumsi besi non-heme dalam jumlah besar
(jenis yang ditemukan pada kacang lentil, bayam, dan suplemen) memiliki risiko
infertilitas ovulasi 40 persen lebih rendah daripada wanita yang mengonsumsi
sedikit atau tanpa zat besi non-heme.
11. Kandungan gula tinggi
Makanan dengan kadar
gula tinggi dianggap meningkatkan risiko infertilitas, seperti nasi putih,
kentang goreng, kentang tumbuk, kue beras, donat, bagel, labu dan cornflake
hanya sedikit makanan yang menyebabkan ketidaksuburan di kalangan wanita.
12. Susu dan Keju yang Tidak Dipasteurisasi
Susu dan keju yang tidak dipasteurisasi akan
mengandung banyak bakteri listeria di dalamnya. Bakteri ini akan melewati plasenta
dan kemudian mempengaruhi rahim. Hal inilah yang kemudian membuat tingkat
kesuburan seorang wanita menjadi menurun.
0 komentar:
Posting Komentar