Rabu, 06 September 2017

Cara Pencegahan Penyakit Hepatitis C


Penyakit hepatitis C sering dianggap sebagai penyakit yang misterius karena karakteristik virusnya yang pandai mengecoh dan berkembang tanpa kita ketahui, sampai akhirnya menjadi suatu penyakit yang berbahaya.

Pasien yang menderita virus hepatitis C harus mengeluarkan biaya yang besar untuk pengobatannya. Aditya Wardhana sebagai Direktur LSM Indonesia AIDS Coalition (IAC) mengatakan bahwa obat untuk penyakit hepatitis C generasi lama, yakni suntik  Peggylated Interferon membutuhkan biaya Rp.2,5 juta sekali suntik setiap minggunya atau sekitar 10 juta setiap bulannya.

Pengobatan dengan obat tipe lama ini pun lebih panjang karena membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan. Bisa dibayangkan, dalam setahun pasien hepatitis C membutuhkan obat-obatan senilai Rp120 juta untuk mengatasi penyakit yang dideritanya.
Beruntung kini ada obat hepatitis C terbaru yang sudah tersedia versi generic/lazim, yakni dari golongan Direct Acting Antiviral (DAA) dengan tingkat kesembuhan lebih tinggi dengan persentase mencapai hampir 100 persen. Efek sampingnya pun lebih sedikit dibandingkan dengan pengobatan berbasis interferon.

Akan tetapi, daripada mengeluarkan biaya pengobatan yang cukup mahal, sudah seharusnya Anda melakukan pencegahan. Disampaikan oleh Bapak Irsan Hasan SpPD-KEGH dari FKUI RSCM, pencegahan virus hepatitis C bisa dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan orang penderita hepatitis C.

"Hindari suntikan jarum suntik yang tidak steril atau penggunaan tato yang memungkinkan pertukaran cairan tubuh atau darah dari penderita yang terinfeksi. Bila perlu, gunakan jarum yang sekali pakai. Lakukan hubungan seks yang sehat dan aman," ujar Bapak Irsan Hasan dalam seminar awam yang dihelat Prodia di Jakarta, Sabtu (5/8/2017).

Sekitar 75-85 % virus hepatitis C dapat berlanjut menjadi kronik. Hal ini disebabkan karena secara genetic, virus hepatitis C amat variatif dengan angka mutasi yang tinggi, sehingga sering muncul virus mutan yang kerap menghindari antibodi tubuh.
Produktivitas replikasi virus ini mencapai 10 triliun kopi virus per hari sehingga mampu memunculkan generasi virus hepatitis C yang memungkinkan virus ini lolos dari sergapan sistem kekebalan tubuh. Itu sebabnya belum ada vaksin yang berhasil dibuat untuk mencegah infeksi virus hepatitis C.

"Untuk deteksi dini, masyarakat bisa melakukan pemeriksaan anti HCV. Jika positif bisa dilakukan pengobatan secara langsung. Jangan khawatir karena angka kesembuhan hepatitis C mencapai 100 persen dengan obat generasi baru yang lebih minim efek samping," kata Bapak Irsan Hasan.

Selanjutnya tinggal bagaimana cara Anda mengubah pola hidup agar menjadi lebih sehat, agar virus hepatitis C tak akan muncul kembali.

0 komentar:

Posting Komentar