Rabu, 09 Mei 2018

Fakta Yang Mengejutkan Soal Mi Instan, Sudah Banyak Orang Yang Keliru Selama Ini


Mi instan bisa dibilang sebagai makanan sejuta umat. Makanan ini jadi idaman karena pengolahannya mudah dan cepat. Padahal mi instan juga tidak instan-instan amat. Untuk menyantapnya, kamu perlu merebus air di panci sampai mendidih, lalu memasukkan mi dan memasaknya sampai lunak. Di saat yang bersamaan kamu harus menuangkan bumbu-bumbu yang terbagi dalam beberapa kemasan kecil ke dalam piring atau mangkok. Setelah mi matang, campur dengan bumbu dan diaduk-aduk sebentar barulah bisa disantap.

Itu baru mi instan reguler alias tanpa tambahan topping apapun. Kalau kamu menghendaki tambahan sayuran, telur, bakso, atau ekstra pedas, maka kamu perlu menambah waktu memasak. Jadi, mi instan itu instan apa tidak? Tidak. Tapi biar tidak seinstan namanya, makanan ini tetap sahabat sejati bagi anak kos.

Tahukah kamu bahwa di balik kelezatan mi instan itu tersembunyi beberapa fakta mengejutkan dari mi instan ini?

1. Mi instan di Indonesia sudah ditambahkan zat gizi yang penting lainnya
Mi instan bisa dibilang salah satu makanan yang cukup digemari oleh banyak orang. Oleh karena itu, mi instan dinilai merupakan produk pangan yang tepat untuk dilakukan fortifikasi. Fortifikasi adalah upaya yang dilakukan untuk menambahkan satu atau lebih zat gizi ke dalam suatu produk pangan yang bertujuan untuk mencegah kekurangan suatu zat gizi di masyarakat.

Zat gizi yang ditambahkan ke dalam produk makanan tersebut biasanya merupakan zat gizi mikro yang penting dibutuhkan oleh semua kalangan umur atau zat gizi yang sering menyebabkan kekurangan atau defisiensi di masyarakat. Dalam hal ini, mi instan di Indonesia sudah ditambahkan dengan zat besi, zinc, vitamin A, dan beberapa jenis mineral lainnya.

Tapi, bukan berarti Anda bisa sering-sering mengonsumsi mi instan. Meskipun telah ditambahkan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, jumlah zat gizi tersebut tidak akan memenuhi kebutuhan Anda. Tetap lebih baik mengonsumsi makanan yang bervariasi dengan gizi seimbang untuk mendapatkan zat gizi lebih banyak dan berkualitas.

2. Makan mi instan tidak bisa menggantikan makanan penuh Anda
Mungkin Anda sudah kenyang dengan makan satu atau dua bungkus mi instan dalam satu kali makan. Tapi tak peduli seberapa banyak Anda makan mi instan tetap saja makanan ini tidak bisa menggantikan makanan penuh Anda. Makanan penuh yang dimaksudkan di sini adalah makanan yang lengkap dengan gizi seimbang, yaitu terdiri dari makanan pokok, sayur, protein nabati, dan protein hewani.

Jadi, jangan terlalu sering makan mi instan sebagai pengganti makanan penuh Anda. Tetap saja, makanan yang paling baik adalah makanan yang bervariasi, karena dari makanan tersebut Anda akan mendapatkan berbagai jenis zat gizi yang tubuh perlukan.

3. Makan mi instan terlalu sering terbukti bisa menyebabkan penyakit jantung
Makan mi instan bisa mengakibatkan Anda mengalami sakit jantung bukanlah sebuah isapan jempol belaka. Telah banyak penelitian dan studi yang membuktikan bahwa makan mi instan terlalu sering menyebabkan seseorang mengalami berbagai penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke. Bahkan penelitian yang dilakukan di Korea selatan yang melibatkan sebanyak 10 ribu orang dewasa, menunjukkan bahwa makan mi instan keseringan merupakan salah satu penyebab dari penyakit diabetes mellitus.

Seorang profesor bidang gizi dan epidemiologi dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa sebenarnya tidak masalah mengonsumsi mi instan sekali atau dua kali dalam sebulan, tetapi jika setiap minggu dilakukan, maka hal tersebut yang sangat berisiko menimbulkan berbagai penyakit degeneratif. 

4. Natrium yang terkandung di dalam mi instan sangat tinggi
Makan mi instan adalah hal yang tidak boleh dilakukan oleh penderita hipertensi. Hal ini disebabkan karena natrium yang terkandung di dalam satu bungkus mi instan tinggi yaitu berkisar antara 600-1500 mg. Sementara orang yang sehat saja dianjurkan hanya mengonsumsi natrium sebanyak 1500 mg per hari.

Jika Anda mengonsumsi mi instan satu bungkus dalam sehari, maka untuk makan selanjutnya Anda tidak boleh makan makanan atau minuman kemasan serta tidak makan makanan yang mengandung garam dapur. Sebab garam dapur dan makanan berkemasan lainnya mengandung natrium juga, sehingga dapat menambah asupan natrium Anda yang tentunya buruk bagi kesehatan.

5. Air rebusan mi instan tidak berbahaya
Banyak yang bilang kalau air rebusan mi instan berbahaya dan jangan digunakan dalam penyajiannya. Padahal air rebusan mi instan tersebut mengandung zat-zat gizi yang telah ditambahkan sebelumnya, seperti zat besi, zinc, vitamin A, dan lainnya. Ketika proses merebus, sebagian zat gizi larut dalam air dan kemudian hilang dari mi instan.

Oleh karena itu, sebenarnya aman dan jangan takut untuk menggunakan air rebusan mi instan. Tidak hanya aman, zat-zat gizi yang terlarut dalam air rebusan juga akan terbuang jika tidak terpakai. Tetapi tetap ingat, makan mi instan tidak boleh terlalu sering karena mi instan bukan makanan penuh dengan zat gizi.