Mi instan bisa dibilang sebagai
makanan sejuta umat. Makanan ini jadi idaman karena pengolahannya mudah dan
cepat. Padahal mi instan juga tidak instan-instan amat. Untuk menyantapnya,
kamu perlu merebus air di panci sampai mendidih, lalu memasukkan mi dan
memasaknya sampai lunak. Di saat yang bersamaan kamu harus menuangkan
bumbu-bumbu yang terbagi dalam beberapa kemasan kecil ke dalam piring atau
mangkok. Setelah mi matang, campur dengan bumbu dan diaduk-aduk sebentar
barulah bisa disantap.
Itu baru mi instan reguler alias tanpa
tambahan topping apapun. Kalau kamu menghendaki tambahan sayuran, telur, bakso,
atau ekstra pedas, maka kamu perlu menambah waktu memasak. Jadi, mi instan itu
instan apa tidak? Tidak. Tapi biar tidak seinstan namanya, makanan ini tetap
sahabat sejati bagi anak kos.
Tahukah kamu bahwa di balik kelezatan
mi instan itu tersembunyi beberapa fakta mengejutkan dari mi instan ini?
1. Mi instan di Indonesia sudah ditambahkan
zat gizi yang penting lainnya
Mi instan bisa dibilang salah satu
makanan yang cukup digemari oleh banyak orang. Oleh karena itu, mi instan
dinilai merupakan produk pangan yang tepat untuk dilakukan fortifikasi.
Fortifikasi adalah upaya yang dilakukan untuk menambahkan satu atau lebih zat
gizi ke dalam suatu produk pangan yang bertujuan untuk mencegah kekurangan
suatu zat gizi di masyarakat.
Zat gizi yang ditambahkan ke dalam
produk makanan tersebut biasanya merupakan zat gizi mikro yang penting
dibutuhkan oleh semua kalangan umur atau zat gizi yang sering menyebabkan
kekurangan atau defisiensi di masyarakat. Dalam hal ini, mi instan di Indonesia
sudah ditambahkan dengan zat besi, zinc, vitamin A, dan beberapa jenis mineral
lainnya.
Tapi, bukan berarti Anda bisa
sering-sering mengonsumsi mi instan. Meskipun telah ditambahkan zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh, jumlah zat gizi tersebut tidak akan memenuhi kebutuhan
Anda. Tetap lebih baik mengonsumsi makanan yang bervariasi dengan gizi seimbang
untuk mendapatkan zat gizi lebih banyak dan berkualitas.
2. Makan mi instan tidak bisa menggantikan
makanan penuh Anda
Mungkin Anda sudah kenyang dengan
makan satu atau dua bungkus mi instan dalam satu kali makan. Tapi tak peduli
seberapa banyak Anda makan mi instan tetap saja makanan ini tidak bisa
menggantikan makanan penuh Anda. Makanan penuh yang dimaksudkan di sini adalah
makanan yang lengkap dengan gizi seimbang, yaitu terdiri dari makanan pokok,
sayur, protein nabati, dan protein hewani.
Jadi, jangan terlalu sering makan mi
instan sebagai pengganti makanan penuh Anda. Tetap saja, makanan yang paling
baik adalah makanan yang bervariasi, karena dari makanan tersebut Anda akan
mendapatkan berbagai jenis zat gizi yang tubuh perlukan.
3. Makan mi instan terlalu sering terbukti
bisa menyebabkan penyakit jantung
Makan mi instan bisa mengakibatkan
Anda mengalami sakit jantung bukanlah sebuah isapan jempol belaka. Telah banyak
penelitian dan studi yang membuktikan bahwa makan mi instan terlalu sering
menyebabkan seseorang mengalami berbagai penyakit jantung, seperti penyakit
jantung koroner, gagal jantung, dan stroke. Bahkan penelitian yang dilakukan di
Korea selatan yang melibatkan sebanyak 10 ribu orang dewasa, menunjukkan bahwa
makan mi instan keseringan merupakan salah satu penyebab dari penyakit diabetes
mellitus.
Seorang profesor bidang gizi dan
epidemiologi dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa sebenarnya
tidak masalah mengonsumsi mi instan sekali atau dua kali dalam sebulan, tetapi
jika setiap minggu dilakukan, maka hal tersebut yang sangat berisiko
menimbulkan berbagai penyakit degeneratif.
4. Natrium yang terkandung di dalam mi instan
sangat tinggi
Makan mi instan adalah hal yang tidak
boleh dilakukan oleh penderita hipertensi. Hal ini disebabkan karena natrium
yang terkandung di dalam satu bungkus mi instan tinggi yaitu berkisar antara
600-1500 mg. Sementara orang yang sehat saja dianjurkan hanya mengonsumsi
natrium sebanyak 1500 mg per hari.
Jika Anda mengonsumsi mi instan satu
bungkus dalam sehari, maka untuk makan selanjutnya Anda tidak boleh makan
makanan atau minuman kemasan serta tidak makan makanan yang mengandung garam
dapur. Sebab garam dapur dan makanan berkemasan lainnya mengandung natrium
juga, sehingga dapat menambah asupan natrium Anda yang tentunya buruk bagi
kesehatan.
5. Air rebusan mi instan tidak berbahaya
Banyak yang bilang kalau air rebusan
mi instan berbahaya dan jangan digunakan dalam penyajiannya. Padahal air
rebusan mi instan tersebut mengandung zat-zat gizi yang telah ditambahkan
sebelumnya, seperti zat besi, zinc, vitamin A, dan lainnya. Ketika proses
merebus, sebagian zat gizi larut dalam air dan kemudian hilang dari mi instan.
Oleh karena itu, sebenarnya aman dan
jangan takut untuk menggunakan air rebusan mi instan. Tidak hanya aman, zat-zat
gizi yang terlarut dalam air rebusan juga akan terbuang jika tidak terpakai.
Tetapi tetap ingat, makan mi instan tidak boleh terlalu sering karena mi instan
bukan makanan penuh dengan zat gizi.
0 komentar:
Posting Komentar