Mengkonsumsi obat-obatan adalah salah satu cara
untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita, selain itu dengan cara kita menaati
jumlah dosis obat yang dikonsumsi dan jadwal pemakaian obat yang sudah
ditentukan oleh dokter dapat bermanfaat untuk efektivitas obat yang kita
konsumsi.
Menjaga pola makan juga harus diimbangi saat
mengkonsumsi obat-obatan karena ada beberapa makanan yang tidak boleh
dikonsumsi setelah atau sebelum mengkonsumsi obat tersebut. Jika kita dapat menghindari kondisi ini maka akan
mencegah terjadinya interaksi antar obat dan makan yang dapat menimbulkan
beberapa penyebab yang dapat mengurangi khasiat obat yang kita konsumsi.
Jika interaksi antar obat dan makanan ini terjadi
maka dapat menyebabkan berbagai macam efek yang ditimbulkan seperti penurunan
dan peningkatan efektivitas obat bahkan bisa sampai menimbulkan efek samping
yang sangat berbahaya, selain itu interaksi ini bisa menyebabkan penundaan
penyerapan obat yang kita konsumsi sehingga kerja dari obat ini tidak bekerja
dengan maksimal.
Apa sajakah makanan dan minuman yang tidak boleh
dikonsumsi setelah minum obat? Mari kita simak penjelasan berikut ini.
Susu
Susu sebenarnya bagus untuk kita konsumsi karena
kaya akan kalsium. Susu juga terkenal sebagai minuman penawar racun. Namun,
konsumsi susu sebaiknya dihindari ketika kita sedang minum obat karena susu
dapat mengurangi pengaruh dari obat yang kita minum, bahkan menetralkannya. Hal
ini berlaku bagi obat osteoporosis, obat maag, obat antibiotik, obat sejenis
Tetracyline atau Flouroquinolone yang biasa ada pada obat jerawat dan infeksi.
Bukan hanya dengan obat, susu juga tidak boleh untuk
dikonsumsi bersama dengan buah-buahan yang terasa asam dan teh. Sebagian besar
susu tersusun dari kasein. Apabila pH susu mencapai dibawah 4,6 maka kasein
akan menggumpal dan sulit dicerna sehingga dapat mencegah penyerapan sari
makanan, bahkan menimbulkan diare. Hal ini juga berlaku pada makanan dengan
kandungan kalsium tinggi lainnya seperti keju. Beda dengan susu, yoghurt
memiliki efek yang baik bagi tubuh, bahkan jika dikonsumsi bersama dengan obat.
Yoghurt memiliki kandungan probiotik yang mendorong pertumbuhan bakteri baik
dalam usus.
Minuman Bersoda
Minuman bersoda dapat menyebabkan iritasi lambung
jika dikonsumsi dalam waktu yang berdekatan dengan waktu minum obat.
Teh Hijau
Teh hijau, selain mengandung kafein, juga mengandung
vitamin K yang sebaiknya dihindari jika kita mengonsumsi obat-obatan seperti
Kumarin dan Wafarin karena dapat mencegah pembekuan darah.
Buah Jeruk
Buah jeruk memang buah yang menyehatkan dan banyak
mengandung vitamin C. Namun, buah jeruk menjadi pilihan yang buruk jika
dikonsumsi setelah minum obat batuk. Mengonsumsi buah jeruk setelah minum obat
batuk dapat meningkatkan efek samping obat tersebut, menimbulkan halusinasi,
memicu kerusakan otot, dan menimbulkan rasa kantuk berlebihan.
Cokelat
Cokelat disebut-sebut sebagai makanan yang dapat
meningkatkan mood pengonsumsinya. Namun, tahukah Anda? Bahwa ternyata cokelat
memiliki kandungan kafein meskipun tidak sebanyak yang dimiliki kopi. Selain
kafein, cokelat juga mengandung theobromine. Dibandingkan cokelat biasa,
cokelat hitam memiliki kandungan kafein dan theobromine yang lebih tinggi.
Semakin hitam cokelat tersebut, semakin tinggi kandungan kafein dan
theobromine-nya.
Meskipun disukai banyak orang, cokelat merupakan
pantangan bagi Anda pengonsumsi obat jenis Ritalin. Memakan cokelat setelah
mengonsumsi obat Ritalin dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas, emosi yang
menggebu-gebu, dan lebih sensitif.
Daging
Daging sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi
setelah minum obat antidepresan. Sebaiknya kita tidak mengonsumsi daging
setelah minum obat dengan label MAOIs (Monoamne Oxidase Inhibitors). Contohnya,
Nardil, Marplan, Parmate, atau Emsam. Efek yang ditimbulkan jika kita
mengonsumsi daging setelah obat antidepresan ialah tekanan darah akan naik.
Minuman Isotonic
Minuman isotonic merupakan minuman yang dapat
menimbulkan stamina kita kembali. Meminum minuman isotonic setelah minum obat
dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya. Apalagi jika diminum setelah
minum obat hipertensi dan obat jantung.
Keju dan Daging Panggang
Keju dan daging panggang mengandung zat tyramine.
Dimana zat ini tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat antidepresan
golongan Monoamin Oksidase Moclobemide atau obat flu yang mengandung
pseudophedrine. Efek yang ditimbulkan ialah memicu penyakit asma dan
melonjaknya tekanan darah.
Buah semangka
Boleh tidaknya mengonsumi buah semangka setelah
minum obat memang hingga kini masih diperdebatkan. Alasan diperbolehkan, karena
buah semangka, bukanlah jenis buah asam seperti jenis buah yang telah
disebutkan di atas. Namun di sisi lain, buah semangka tidak diperbolehkan
dikonsumsi karena buah ini memiliki kandungan kalium yang mirip dengan buah
pisang.
Kalium dalam buah semangka berguna untuk mereka yang
tengah menderita hipertensi. Namun sayangnya, jika konsumsi kalium berlebihan,
maka dampak buruklah yang akan didapatkan. Mereka yang mengonsumsi obat
hipertensi dan obat untuk gagal jantung, dilarang memakan buah semangka.
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan mengandung serat yang tinggi yang
bermanfaat untuk kesehatan organ pencernaan. Namun sebaiknya kita menghindari
konsumsi kacang-kacangan ketika sedang mengonsumsi obat antibiotik, obat
digoxim (pengatur detak jantung), metformin (obat diabetes), statin (obat penurun
kolesterol) karena dapat mengurangi efektivitas obat.
Jus Buah
Jus buah memang menyegarkan lagi berkhasiat bagi
tubuh karena kandungan seratnya yang tinggi. Namun, minum jus buah justru tidak
dianjurkan jika kita sedang mengonsumsi obat. Hal ini dikarenakan jus buah
dapat mengurangi penyerapan sari obat sehingga pengaruh dari obat yang kita
minum menjadi berkurang.
Minuman Berkafein
Kafein merupakan zat yang ada pada kopi, teh, dan
beberapa minuman berenergi. Kafein sangat tidak dianjurkan bagi Anda
pengonsumsi obat stimulan, seperti efedrin (penekan nafsu makan), obat asma, obat
antibiotik, dan amfetamin.
Efek yang ditimbulkan bermacam-macam. Mulai dari
peningkatan atau penurunan penyerapan sari obat, palpitasi, tremor, halusinasi,
memicu keringat yang berlebihan, sampai overdosis.
Sayuran hijau
sebagian besar sayuran hijau termasuk bayam, kol dan
teh hijau mengandung kadar vitamin K yang tinggi dan bisa memicu pembekuan
darah. Jika dikonsumsi dengan obat pengencer darah akan membuatnya menjadi
tidak berguna.
Begitu banyak makanan dan minuman yang harus kita
hindari ketika sedang mengonsumsi
obat-obatan. Sebaiknya makanan dan minuman di atas tidak kita konsumsi 2-3 jam
sebelum dan setelah meminum obat agar tidak terjadi hal yang tidak kita
inginkan.
0 komentar:
Posting Komentar